Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji. (foto: Lisa)
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji menegaskan, pentingnya momentum Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan, sebagai pendorong kemandirian pangan, khususnya dari sektor protein hewani.
Tahun ini menjadi edisi Ke-189 peringatan bulan bakti, yang digelar selama satu bulan penuh oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim dengan dukungan dinas-dinas peternakan di kabupaten/kota.
Seno menekankan, agenda ini bukan sekadar seremoni tahunan melainkan ajang konsolidasi program dan semangat bersama menuju swasembada pangan.
“Melalui bulan bakti ini, kita ingin meneguhkan langkah agar Kalimantan Timur tidak hanya swasembada padi dan jagung, tetapi juga protein hewani. Telur, daging ayam, hingga daging sapi, harus bisa kita penuhi dari produksi sendiri,” ujar Seno Aji, di Halaman Parkir Samarinda Square, Kamis (2/10/2025).
Lanjutnya, kemandirian pangan berbasis protein hewani menjadi salah satu pilar penting pembangunan ekonomi daerah.
Seno Aji menegaskan dengan visi jangka panjang, Kaltim harus menempatkan Sektor Peternakan sebagai mitra strategis pembangunan pangan berkelanjutan. Apalagi, wilayah Kaltim memiliki potensi besar dalam penyediaan lahan maupun pengembangan teknologi peternakan modern.
Dengan keterjaminan pasokan daging dan telur, Kaltim tidak hanya menjaga stabilitas harga di pasaran, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat.
“Ini soal masa depan. Kalau kita bisa menghasilkan protein hewani secara mandiri, maka Kalimantan Timur tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam daerah, tapi juga berpeluang menjadi lumbung pangan nasional,” bebernya.
Baca Juga:
- Wagub Kaltim Ungkap Pemangkasan TKD Ancam Program Daerah
- Pemprov Kaltim Fokus Genjot PAD, Pajak Kendaraan Jadi Sektor Andalan
- Promosi Wisata Kaltim Lewat Influencer Dinilai Strategis, Dispar Pastikan Infrastruktur Tetap Jalan
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim Fahmi Himawan menambahkan, bulan bakti tahun ini dirancang sebagai cerminan kolaborasi lintas sektor.
Tak hanya melibatkan perangkat daerah provinsi, kegiatan ini juga didukung dinas peternakan kabupaten/kota, pemerintah pusat, asosiasi profesi, sarjana peternakan, hingga persatuan dokter hewan.
“Bulan bakti ini menunjukkan, kita tidak bisa berjalan sendiri. Peternakan harus menjadi kerja kolektif. Kolaborasi dengan berbagai pihak adalah kunci untuk mewujudkan swasembada pangan sekaligus swasembada protein hewani,” tutup Fahmi.
Ia menilai, komitmen bersama itu penting agar Kaltim mampu mengejar ketertinggalan dalam pengembangan peternakan. Dengan sinergi yang kuat, ia optimistis tantangan seperti fluktuasi harga pakan, distribusi daging, hingga pengendalian penyakit hewan ternak dapat ditangani lebih efektif. (DETAKKaltim.Com/Adv./Diskominfo)
Penulis: Lisa
Editor: Lukman
