Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi. (foto: Lisa)
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Promosi pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim) kini tidak lagi hanya bertumpu pada brosur, Baliho, atau agenda pameran. Memasuki era digital, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim menegaskan akan melibatkan para influencer sebagai ujung tombak kampanye pariwisata. Namun, pemilihan mereka akan melalui kurasi ketat dengan standar profesional.
Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi menjelaskan, pihaknya tidak ingin sekadar mengejar popularitas semu di media sosial. Setiap influencer yang diajak bekerja sama harus terdaftar secara resmi melalui perusahaan, agensi, atau lembaga berbadan hukum.
“Kami tidak bisa asal menunjuk influencer hanya karena banyak pengikut. Harus ada legalitas, rekam jejak, dan kualitas konten yang sejalan dengan citra pariwisata Kaltim,” tegas Restiawan, Rabu (17/9/2025).
Anggaran yang disiapkan dalam P-RKPD Kaltim 2025 untuk strategi ini mencapai Rp1,7 Milyar. Restiawan menyebut, dana tersebut akan difokuskan pada produksi konten yang autentik dan berkualitas tinggi, bukan sekadar promosi instan.
“Kalau kami ingin mengenalkan Labuan Cermin misalnya, influencer tidak cukup hanya menulis caption. Mereka harus datang, membuat visual yang merepresentasikan keindahan, dan menyajikan narasi yang menarik,” jelasnya.
Baca Juga:
- Dispar Kaltim Gandeng Influencer, Promosi Wisata Lewat Ruang Digital
- Kadinkes Kaltim Sebut KKS Cermin Kualitas Pembangunan Daerah
- KKS, Peluang dan Tantangan Kaltim
Restiawan menegaskan, media sosial hanyalah salah satu kanal promosi. Strategi pemasaran Pariwisata Kaltim tetap dijalankan secara menyeluruh dengan melibatkan media cetak, radio, hingga kerja sama antar daerah dan komunitas lokal.
“Promosi itu tidak bisa satu pintu. Influencer penting untuk menjangkau generasi digital, tapi kami juga menyiapkan jalur konvensional agar pesan bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.
Dispar Kaltim menargetkan 20–30 influencer akan diseleksi dan dikontrak untuk periode awal. Mereka diharapkan mampu menghadirkan konten yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga menumbuhkan rasa ingin tahu masyarakat untuk berkunjung langsung ke destinasi wisata di Bumi Etam.
“Dalam waktu dekat kami akan menggelar rapat internal sekaligus tahap seleksi. Kami ingin influencer yang benar-benar bisa membawa pesan positif, bukan sekadar ikut tren,” tutup Restiawan. (DETAKKaltim.Com/Adv./Diskominfo)
Penulis: Lisa
Editor: Lukman
