
Sebuntal Fest 2.0, yang akan digelar 15–19 Juni 2025 mendatang. (foto: Exclusive)
DETAKKaltim.Com, KUTAI KARTANEGARA: Desa Sebuntal di Kecamatan Marangkayu tampil berbeda. Lewat ajang Sebuntal Fest 2.0, yang akan digelar 15–19 Juli 2025 mendatang, desa pesisir ini membuktikan bahwa semangat wirausaha dan inovasi bisa tumbuh dari akar rumput.
Berlangsung di Lapangan Sepak Bola Marangkayu, Sebuntal Fest bukan sekadar festival hiburan, melainkan ruang ekonomi, budaya, dan ekspresi sosial yang dirancang oleh anak-anak muda desa. Digagas oleh Karang Taruna Sebuntal berkolaborasi dengan Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Marangkayu, festival ini lahir dari kepedulian komunitas untuk membangun desa lewat jalur kreatif.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar Arianto mengatakan, bahwa Sebuntal Fest merupakan refleksi dari transformasi desa menjadi simpul kemajuan ekonomi lokal. Ia menyebut kegiatan ini sebagai contoh konkret bagaimana pemuda desa mampu mengelola potensi kampungnya, menjadi kekuatan bersama.
“Sebuntal Fest adalah bukti bahwa desa tidak lagi menjadi penonton pembangunan. Mereka menjadi pelaku, bahkan pemimpin dalam mendorong Sektor Ekonomi Kreatif berbasis komunitas,” ujar Arianto, beberapa waktu lalu.
Berbeda dari festival kebanyakan, Sebuntal Fest 2.0 menempatkan pelaku UMKM dan industri rumahan, sebagai pusat perhatian.
Tercatat lebih dari 30 tenda UMKM akan hadir, menghadirkan aneka jajanan kekinian hingga kerajinan lokal. Festival ini juga akan menampilkan panggung seni, lomba budaya, hingga tamu hiburan, dari luar daerah untuk menarik minat lintas generasi.
Kepala Desa Sebuntal Herman menjelaskan, bahwa fokus utama tahun ini bukan semata jumlah penonton, tapi seberapa besar dampak ekonomi yang bisa dirasakan warga. Ia menyebut, perluasan area UMKM adalah langkah konkret untuk memberi ruang pada pelaku usaha mikro, khususnya dari desa-desa pesisir.
“Kami ingin Sebuntal Fest menjadi lokomotif pemulihan ekonomi pasca pandemi. UMKM harus jadi ujung tombak, karena mereka yang paling merasakan dampaknya beberapa tahun terakhir,” ucap Herman.
Baca Juga:
- SISPARDA KUKAR, Terobosan Digital Buka Akses Wisata
- Festival Kecamatan, Strategi Dispar Kukar Hidupkan Ekosistem Seni
- Promosikan Daerah, Mahasiswa Kukar Inisiasi Revolusi Duta Wisata
Tak hanya UMKM, festival ini juga membuka panggung bagi pelaku seni lokal, termasuk lomba fashion show, mewarnai, dan zumba party yang disiapkan untuk melibatkan seluruh kalangan usia. Keterlibatan masyarakat secara aktif menjadi ruh utama Sebuntal Fest, tidak hanya sebagai penonton, tetapi juga sebagai pemilik acara.
Sebuntal Fest juga punya dimensi strategis, ia menjembatani pemuda desa dengan pemangku kebijakan.
Dengan mendapatkan dukungan dari Dinas Pariwisata Kukar, festival ini tak sekadar menjadi perayaan tahunan, melainkan bagian dari upaya pemerintah dalam mengembangkan destinasi wisata berbasis masyarakat.
“Sebuntal Fest bisa menjadi model baru pengembangan pariwisata berbasis desa. Bukan sekadar festival musiman, tapi pendorong ekonomi dan pelestarian budaya lokal yang dilakukan oleh komunitasnya sendiri,” tambah Arianto.
Ke depan, Sebuntal Fest digadang menjadi platform rutin yang menyatukan seni, ekonomi, dan solidaritas sosial warga. Dari Marangkayu, gerakan ini perlahan menularkan semangat bahwa kemajuan daerah bisa dibangun dari desa-desa yang percaya pada potensinya sendiri. (DETAKKaltim.Com/Adv./Dispar)
Penulis: Yudi
Editor: Lukman