
Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha di Jakarta. (foto: Exclusive)
DETAKKaltim.Com, JAKARTA: Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam Perkara Nomor 03/KPPU-I/2024 terkait Pelanggaran atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 mengenai penerapan Google Play Billing System, dikuatkan Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus).
Deswin Nur, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kerja Sama Sekretariat Jenderal (KPPU) dalam Siaran Pers Nomor 040/KPPU-PR/VI/2025 yang diterima DETAKKaltim.Com mengungkapkan, dalam putusan atas Perkara Keberatan No. 1/Pdt.Sus-KPPU/2025/PN.Jkt.Pst tersebut, Pengadilan Niaga menolak permohonan keberatan dari Google LLC seluruhnya, atas putusan yang menyatakan perusahaan tersebut melakukan praktik monopoli dan penyalahgunaan posisi dominan.
“Putusan atas keberatan ini diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum secara e-litigasi kemarin, 19 Juni 2025 di Jakarta,” jelas Deswin, Jum’at (20/6/2025).
Deswin menjelaskan, kasus bermula dari inisiatif KPPU atas dugaan pelanggaran Pasal 17, Pasal 19 huruf a dan huruf b, serta Pasal 25 ayat (1) huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 oleh Google LLC.
Ditemukan bahwa Google LLC mewajibkan developer aplikasi yang mendistribusikan aplikasinya melalui Google Play Store, untuk menerapkan Google Play Billing System (GPB System) dan menjatuhkan sanksi apabila developer aplikasi tidak patuh, berupa penghapusan aplikasi tersebut dari Google Play Store.
“Google LLC menerapkan biaya layanan (service fee), dalam penerapan GPB System tersebut sebesar 15%-30%,” beber Deswin lebih lanjut.
KPPU pun melakukan Pemeriksaan Pendahuluan atas perkara ini sejak 28 Juni 2024, dan berakhir pada tahap Pemeriksaan Lanjutan pada 3 Desember 2024.
Pada 21 Januari 2025, KPPU memutus Google LLC terbukti melakukan praktik monopoli (Pasal 17) dan menyalahgunakan posisi dominan untuk membatasi pasar dan pengembangan teknologi (Pasal 25 ayat (1) huruf b).
“Atas pelanggaran tersebut, KPPU menjatuhkan denda Rp202,5 Milyar dan memerintahkan Google LLC menghentikan kewajiban penggunaan Google Play Billing dalam Google Play Store,” sebut Deswin.
KPPU juga memerintahkan Google LLC untuk mengumumkan pemberian kesempatan kepada seluruh developer aplikasi untuk mengikuti program User Choice Billing (UCB), dengan memberikan insentif berupa pengurangan service fee sebesar minimal 5% selama kurun waktu 1 tahun sejak putusan tersebut berkekuatan hukum tetap.
Google LLC kemudian mengajukan upaya keberatan atas Putusan KPPU melalui surat keberatan tertanggal 7 Februari 2025, ke Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
“Putusan Pengadilan diucapkan kemarin.” tandas Deswin. (DETAKKaltim.Com)
Sumber: Siaran Pers
Editor: Lukman