
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji bersama warga yang datang ke acara ramah tamah. (foto: Lisa)
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Kegiatan ramah tamah yang digelar Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Kaltim, bukan sekadar ajang temu sapa biasa, Jum’at (6/6/2025) sore.
Di balik momen ramah tamah dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah yang dihadiri lebih dari dua ribu warga itu, terlihat jelas bahwa silaturrahmi kini menjadi instrumen penting untuk membangun legitimasi politik berbasis kedekatan emosional dengan rakyat.
Acara yang semula ditargetkan hanya untuk seribu hingga dua ribu orang tersebut, membludak di luar perkiraan. Warga dari berbagai wilayah di Samarinda dan Tenggarong berbondong-bondong datang sejak pagi. Hal ini menandakan tingginya antusiasme masyarakat terhadap figur Seno Aji, bukan hanya sebagai pejabat, tetapi sebagai tokoh yang dianggap mewakili harapan rakyat.
“Target kami awalnya hanya seribu sampai dua ribu orang. Tapi ternyata yang hadir jauh lebih banyak. Ini over kapasitas,” ungkap Seno Aji.
Ketika ditemui awak media, Seno tidak banyak berbicara soal pencapaian birokrasi atau program pemerintah. Sebaliknya, ia memilih berbicara dari hati ke hati menyampaikan harapan agar masyarakat tetap sehat dan ekonominya meningkat.
Baginya, pembangunan Kaltim bukan hanya soal infrastruktur dan investasi, tetapi juga kebahagiaan dan kesejahteraan rakyat.
“Yang penting mereka sehat selalu, dan kita doakan ekonomi masyarakat makin baik. Kita ingin Kalimantan Timur sejahtera,” ujarnya.
Baca Juga:
- Perkara Tipikor, Ahli Vs PH Hasto Berdebat Sengit Soal Pasal Dakwaan
- Idul Adha, Khatib Masjid Annoor Ungkap Pentingnya Makanan Halal untuk Anak
- FUGO Hotel Samarinda dan BIG Mall Gelar Media Afternoon Tea
Seno pun menegaskan bahwa seluruh kerja kerasnya sebagai Wakil Gubernur, dilakukan semata-mata untuk rakyat.
Sementara itu, sang istri, Wahyu Hernaningsih Seno, yang turut menyambut warga secara langsung, menyebut banyak tamu datang dari berbagai penjuru kota dan kabupaten.
“RT-RT di sini semua hadir. Ramai sekali. Tapi acara kita batasi hanya sampai jam 5 sore, karena banyak tamu yang sudah datang sejak pagi,” ucapnya.
Ramah tamah ini menjadi contoh bahwa politik bukan hanya milik panggung formal atau ruang negosiasi elite, tetapi bisa tumbuh kuat dari relasi kemanusiaan yang tulus antara pemimpin dan rakyat.
Dan pada hari itu, rumah jabatan bukan sekadar tempat tinggal seorang pejabat negara, melainkan ruang rakyat yang penuh tawa, doa, dan harapan. (DETAKKaltim.Com)
Penulis: Ellysa
Editor: Lukman