
Kepala PAUD Gaharu Plus Desa Purwajaya Farida. (foto: Alim)
DETAKKaltim.Com, KUTAI KARTANEGARA: Pendidikan literasi bagi anak usia dini bukan hanya tentang mengenal huruf dan angka, tetapi juga soal bagaimana anak belajar memahami, mengolah, dan merespons informasi sejak dini.
Di balik itu semua, peran guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), menjadi kunci utama dalam menanamkan fondasi literasi secara alami dan kontekstual.
Hal ini ditegaskan Farida, Kepala PAUD Gaharu Plus Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Ia memandang, guru PAUD memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk kebiasaan literasi anak sejak momen awal mereka memasuki lingkungan belajar.
“Literasi anak usia dini itu, dimulai sejak pertemuan pertama di pagi hari. Ketika guru menyapa, menanyakan kabar, dan mengajak anak berdialog, itu sudah bagian dari pembelajaran literasi. Anak belajar merespons, mengungkapkan perasaan, dan membangun koneksi verbal,” ujar Farida saat ditemui, Senin (2/6/2025).
Ia menjelaskan, literasi di PAUD jauh melampaui kegiatan membaca dan menulis. Literasi bagi anak usia dini lebih banyak menyentuh pengembangan ekspresi diri, kemampuan memahami situasi, dan keterampilan berpikir logis maupun kritis.
Semua ini terbentuk dari interaksi intensif yang dilakukan guru dengan pendekatan bermain, bercerita, dan berdialog. Farida menguraikan empat kemampuan utama yang diasah melalui literasi sejak usia dini.
Pertama, kemampuan mengungkapkan perasaan; Kedua, Dorongan untuk menyampaikan keinginan, baik secara verbal maupun nonverbal; Ketiga, Kemampuan menerima, mengolah, dan merespons informasi; Keempat, Kemampuan berpikir kritis dan logis dalam menghadapi situasi.
Dengan dasar itu, ia menilai guru PAUD tidak sekadar sebagai pengajar, melainkan sebagai fasilitator awal literasi yang paling dekat dengan kehidupan anak sehari-hari. Mereka membangun pengalaman awal, yang membentuk karakter dan pola pikir anak dalam jangka panjang.
Baca Juga :
- Kegiatan Etam Begenjoh Diundur, Eroh Bebaya Sesuai Jadwal
- Pembentukan Pokdarwis Baru Tunggu SK
- Empat Kampung di Kukar Usulkan Pokdarwis secara Mandiri
“Literasi itu bukan soal bisa membaca cepat, tapi soal bisa berpikir jernih, merasa empati, dan mengambil keputusan. Di PAUD, semua itu kita latih sejak dini lewat pendekatan yang menyenangkan dan interaktif,” tambah Farida.
Ia juga mengingatkan, keberhasilan literasi anak usia dini tidak bisa dilepaskan dari sinergi antara sekolah dan orang tua. Peran keluarga tetap penting dalam memperkuat praktik literasi di rumah, termasuk membiasakan anak berdiskusi, membaca cerita, atau menulis hal-hal sederhana yang mereka rasakan.
PAUD di Kukar, khususnya di Loa Janan, diharapkan mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga matang secara emosional dan sosial.
“Pondasi karakter dan literasi anak itu dibangun sejak usia dini. Dan di PAUD, kami percaya itu bisa dibentuk dengan penuh kasih, konsistensi, dan pendekatan yang tepat.” pungkas Farida. (DETAKKaltim.Com/Adv./Disdik)
Penulis: Alim
Editor: Lukman