
Ketua MA Prof. Sunarto. (foto: Exclusive)
DETAKKaltim.Com, JAKARTA: Mahkamah Agung (MA) mengumpulkan seluruh Hakim di Jakarta, dalam rangka pembinaan administrasi dan teknis yudisial bagi Hakim di lingkungan Peradilan Umum se-Jakarta, Jum’at (23/5/2025).
Pertemuan yang digelar di Gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat itu, langsung dipimpin Ketua MA Prof Sunarto.
Dalam arahannya, Sunarto menyampaikan bahwa dia memahami menjadi seorang Hakim bukan tugas mudah. Hakim juga bukan berarti dinilai sebagai malaikat.
“Memang kita semua, Hakim, tidak bisa dipikir menjadi malaikat semua. Hakim juga manusia. Tapi Hakim jangan jadi setan semua. Manusia adalah pertarungan antara malaikat dan setan. Lebih kuat yang mana? Lebih condong ke malaikat atau condong ke setan?” kata Sunarto saat memberikan pengarahan.
Baca Juga:
- Persoalan Upah, Seorang Dosen Gugat UWGM Samarinda
- Wendy, Buronan Korupsi Pembangunan Rukan di Samarinda Ditangkap
- Kasatker PJN Dituntut 6 Tahun Penjara
Hadir dalam acara itu Wakil Ketua MA bidang Non Yudisial H Suharto, Ketua Muda MA Bidang Pengawasan Dwiarso Budi Santiarso, Ketua Muda MA bidang Perdata I Gusti Agung Sumanatha, Ketua Muda MA Bidang Pidana Prim Haryadi, dan Ketua Muda MA Bidang Pembinaan Syamsul Maarif.
Hadir juga seluruh pejabat eselon I MA seperti Sekretaris MA Sugiyanto, Panitera MA Heru Pramono, dan Dirjen Badilum Bambang Myanto.
“Tapi, kalau memilih jabatan Hakim, pilihlah jalur kemaslahatan dan kebaikan. Kalau saudara tidak memilih itu, pilihannya cuma dua. Disanksi oleh Mahkamah Agung atau diambil oleh penegak hukum, pilihannya itu. Karena Hakim adalah wakil Tuhan di dunia,” ujarnya.
Pembinaan itu diikuti oleh seluruh Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Jakarta, Hakim Pengadilan Negeri se-Jakarta dan juga Hakim Ad Hoc Tipikor/PHI pada PN Jakpus. Acara dimulai Pukul 09:00 WIB.
“Bapak-Ibu hidup seperti di akuarium, ibarat ikan hidup di akuarium. Gerakannya ke mana, turun naik, tampak Ibu Bapak sekalian. Di era digital ini, hati-hati. Transaksi ketahuan, masuk ke tempat-tempat hiburan, ke hotel, ketahuan. Apakah ini masih tetap akan dilaksanakan? Tolong sadari Bapak-Ibu sekalian,” kata Prof Sunarto.
Ketua MA ini juga menegaskan, ia tidak mentolerir sedikitpun semua bentuk pelayanan transaksional.
“Bagi Hakim yang tak sanggup menjaga integritas, silakan mundur. Daripada menodai perjuangan ini.” tegasnya. (DETAKKaltim.Com)
Sumber: Rilis Humas MA
Editor: Lukman