
Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud. (foto: Lisa)
• Hamas: Minimal Dua Bulan
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Keamanan Jembatan Mahakam kembali menjadi sorotan setelah serangkaian insiden tabrakan yang terus berulang, dimana Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal sebelumnya telah menyebutkan bahwa insiden tabrakan di Jembatan tersebut telah terjadi 22 kali.
Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud (Hamas) menilai, investigasi yang dilakukan sejauh ini belum cukup memastikan keamanan jembatan, terutama selama fender atau pelindungnya belum dipasang kembali.
“Sejak 2019, jembatan ini sudah ditabrak 22 kali. Sebelumnya masih aman karena ada fender yang melindungi. Tapi sekarang, tanpa fender, risikonya semakin besar,” tutur Hamas belum lama ini.
Politisi Partai Golkar itu melanjutkan, insiden tabrakan bukan hanya kecelakaan biasa, tetapi merupakan kelalaian yang berulang. Ia menekankan bahwa ada pelanggaran prosedur operasional kapal, dimana Tongkang yang menabrak jembatan diduga berlayar di luar jam pengolongan dengan muatan yang berlebihan.
“Ada aturan jelas tentang waktu melintas, terutama untuk kapal bermuatan. Kalau ada yang tetap nekat di luar jam yang ditentukan, siapa yang harus bertanggung jawab?” ujarnya.
Baca Juga:
- Jembatan Mangkrak “Curi” Perhatian Wagub Kaltim
- 13 Sumber Pendapatan Daerah Terdampak Efisiensi Anggaran
- DPRD Kaltim Pantau Perkembangan RUU TNI
Hamas juga menyoroti peran regulator seperti KSOP dan operator seperti Pelindo dalam mengawasi lalu lintas kapal di Sungai Mahakam. Menurutnya, jika pengawasan lebih ketat, insiden seperti ini seharusnya bisa dicegah.
“Investigasi yang ada sekarang terlalu cepat. Padahal, balai investigasi menyarankan minimal dua bulan untuk memastikan keamanan jembatan. Kalau ada kejadian lagi, dampaknya bisa lebih parah,” tambahnya.
Sebagai langkah pencegahan, ia mengusulkan agar lalu lintas kapal di bawah Jembatan Mahakam ditutup sementara hingga fender dipasang kembali.
“Lebih baik kita cegah daripada harus menghadapi risiko yang lebih besar. Kalau sampai ada tabrakan lagi dan tiang jembatan bengkok atau rusak, dampaknya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat.” pungkasnya. (DETAKKaltim.Com)
Penulis : Lisa
Editor : Lukman