
Rapat koordinasi inflasi merancang strategi pengendalian harga bahan pokok. (foto: Gladis)
DETAKKaltim.Com, KUTAI KARTANEGARA: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya mengendalikan inflasi, menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idulfitri 1446 H.
Program Ulama Peduli Inflasi (UPI) merupakan salah satu strategi yang diterapkan dengan melibatkan ulama dalam sosialisasi pengendalian harga dan pola konsumsi masyarakat.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Kukar Ahyani Fadianur Diani menjelaskan, peran ulama sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait stabilitas harga bahan pokok.
“Ulama memiliki kedekatan dengan masyarakat dan dapat membantu menyampaikan edukasi mengenai pengendalian harga, baik dari sisi penjualan maupun konsumsi. Program ini tidak hanya diterapkan di Kukar, tetapi juga di berbagai daerah di Kalimantan Timur,” kata Ahyani di Ruang Rapat Kantor Bupati Kukar saat meresmikan program ini, Senin (10/3/2025).
Pada kesempatan itu, Pemkab Kukar juga menggelar rapat koordinasi inflasi untuk merancang strategi pengendalian harga bahan pokok.
Baca Juga:
- Kantor Camat Kota Bangung Darat Segera Ditempati
- Run Street Ramadhan Kukar Idaman Cup 2025 Kian Meriah
- Tingkatkan Kesiapsiagaan, Disdamkarmatan Kukar Gelar Lomba Ketangkasan Redkar
Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah Gerakan Pangan Murah (GPM), yang dijadwalkan berlangsung pada 11 hingga 12 Maret 2025 di Masjid Agung Tenggarong.
Menurut Ahyani, program ini bertujuan untuk menyediakan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau bagi masyarakat. Ia menegaskan, langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam menjaga daya beli masyarakat, terutama menjelang lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Dengan adanya Gerakan Pangan Murah, masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih stabil dan terjangkau,” jelas Ahyani.
Disebutkan, kenaikan harga bahan pokok menjelang Idul Fitri memang menjadi fenomena tahunan yang mendapat perhatian serius dari pemerintah. Meningkatnya permintaan kerap menyebabkan lonjakan harga, sehingga diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi agar tidak terjadi inflasi.
“Mudah-mudahan program ini berjalan dengan baik, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.” tandas Ahyani
Melalui Program Ulama Peduli Inflasi dan Gerakan Pangan Murah, Pemkab Kukar berharap masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pola konsumsi yang bijak, sekaligus mendapatkan akses terhadap bahan pangan dengan harga yang lebih stabil di pasaran. (DETAKKaltim.Com/Adv.)
Penulis: Gladis
Editor: Lukman