
Kepala Dinas Pangan, Ketahanan Pangan, dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana saat menggelar Jumpa Pers didampingi Kepala Dinas Kominfo Kaltim Muhammad Faisal. (foto: Lisa)
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya mengoptimalkan peran perempuan, dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Kepala Dinas Pangan, Ketahanan Pangan, dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana menegaskan, perempuan memiliki kontribusi strategis di Sektor Pertanian, khususnya di wilayah Kaltim.
Perempuan menurut Yana tidak hanya terlibat dalam proses produksi, tetapi juga pengolahan dan distribusi pangan.
“Dengan lebih dari 24 persen petani di Indonesia adalah perempuan, peran mereka sangat signifikan dalam mendukung ketahanan pangan,” jelas Yana dalam Jumpa Pers yang diinisiasi Diskominfo Kaltim di Hotel Mercure Samarinda, Senin (23/12/2024).
Berbagai program telah dirancang untuk memberdayakan perempuan, lanjut Yana, salah satunya adalah pengembangan usaha Pertanian berbasis teknologi.
Melalui organisasi seperti Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kaltim, pemerintah mendorong penggunaan greenhouse untuk meningkatkan hasil produksi.
“Kami juga memprioritaskan budidaya padi organik. Selain ramah lingkungan, ini juga memperkuat posisi perempuan sebagai aktor utama dalam ketahanan pangan,” tambahnya.
Baca Juga:
- BREAKINGNEWS! Karim, Pria Lansia Hilang di Sungai Segah
- BREAKINGNEWS! Kapten TB Bella I Hilang Saat Menyelam di Perairan Bukit Jering
- Ratusan Butir Pil Hexymer Disita Kepolisian Samarinda
Selain aspek produksi, perempuan juga memiliki peran besar dalam memastikan kualitas gizi di rumah tangga.
Yana berpandangan, kesalahan dalam pemilihan dan pengolahan bahan pangan dapat berdampak pada kualitas gizi keluarga, yang pada akhirnya memengaruhi ketahanan pangan secara keseluruhan.
Ia juga menyoroti kontribusi perempuan dalam mengurangi pemborosan pangan, terutama di sektor pascapanen dan distribusi.
“Perempuan dapat membantu mengurangi food loss dan food waste, yang sangat penting dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim,” ujarnya.
Terkait dengan tantangan kehilangan pangan di Kaltim, Yana mengungkapkan bahwa Beras menjadi salah satu komoditas yang paling rentan.
“Jika kehilangan pangan ini tidak diatasi, dampak finansialnya bisa sangat besar. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mendukung peran perempuan di sektor ini.” tandas Yana.
Pemerintah berharap perempuan di Kaltim dapat semakin diberdayakan, untuk menjadi ujung tombak ketahanan pangan yang berkelanjutan. (DETAKKaltim.Com)
Penulis: Lisa
Editor: Lukman