Hesty Handayani, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Unmul dan Muhammad Khairul Rizal, Siswa SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 Samarinda. (foto: Lisa)
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Pasangan calon Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) dan Wakil Gubernur Kaltim nomor 2 Rudy Mas’ud-Seno Aji, dengan mengacu pada keten
tuan UUD 1945 yang menetapkan alokasi minimal anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total anggaran APBD, menyatakan bahwa pemerintah Provinsi Kaltim sebenarnya mampu menyediakan pendidikan gratis.
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaltim yang mencapai sekitar Rp25 Trilyun dinilai cukup untuk mencakup Program Pendidikan Gratis, dengan anggaran yang diperlukan hanya sekitar Rp1,7 Trilyun, menurut pasangan ini.
Keduanya yakin bahwa dengan pengelolaan anggaran yang tepat, pendidikan gratis untuk masyarakat bisa menjadi kenyataan, mulai dari jenjang SMA hingga perguruan tinggi.
Pendapat tersebut menuai tanggapan dari kalangan mahasiswi. Hesty Handayani, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman (Unmul) mengungkapkan pandangan yang berbeda, terkait Program Pendidikan Gratis tersebut.
Menurutnya, realisasi Program Pendidikan Gratis secara penuh dari jenjang SMA hingga S3 akan sangat sulit diwujudkan di tengah berbagai tantangan yang ada.
“Menurut saya, Program Pendidikan Gratis untuk SMA hingga S3 ini sulit diwujudkan,” ungkap Hesty, Kamis (7/11/2024).
Hesty menyoroti beberapa faktor yang membuat Program Pendidikan Gratis ini, terkesan tidak realistis saat ini. Ia menjelaskan bahwa biaya pendidikan, terutama di tingkat perguruan tinggi, sangat bervariasi dan bisa mencapai angka yang tinggi, terutama untuk jurusan tertentu seperti kesehatan dan teknik.
Kedua bidang ini memerlukan fasilitas khusus dan sumber daya yang mahal, termasuk laboratorium, tenaga pengajar dengan keahlian khusus, dan teknologi mutakhir yang tidak murah.
Hesty juga menambahkan bahwa dalam kondisi saat ini, mungkin lebih realistis jika anggaran yang dialokasikan difokuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas akses pendidikan bagi mereka yang paling membutuhkan, daripada mencakup pendidikan gratis untuk semua tingkatan.
Ia menilai, pemerintah dapat mempertimbangkan pendekatan alternatif seperti Beasiswa bagi mahasiswa berprestasi atau program pembiayaan khusus bagi keluarga berpenghasilan rendah.
“Dengan banyaknya universitas di Kaltim dan biaya yang cukup tinggi untuk beberapa jurusan, saya merasa pendidikan gratis penuh belum realistis untuk saat ini,” tutup Hesty.
Baca Juga:
- Debat Kedua Pilgub Kaltim, Seno Tekankan Reformasi Birokrasi
- Debat Kedua Pilgub Kaltim, Rudy-Seno Cetuskan Aplikasi Sakti
- Pilgub Kaltim, Rudy Akan Konsisten Gaungkan Gratispol-Jospol Dalam Debat
Ia mengakui pendidikan gratis adalah tujuan yang baik, kendati demikian pelaksanaannya membutuhkan perencanaan matang dan mempertimbangkan kemampuan anggaran daerah serta prioritas pembangunan lainnya.
Sementara itu, Yesi Cakharina, orang tua Amalia Putri, Mahasiswi Prodi Statistika Unmul mengatakan, bahwa ia sangat setuju apabila program tersebut dapat terealisasi.
Hanya saja ia menilai bahwa akan lebih bagus apabila pelajar atau mahasiswa yang menerima program pendidikan tersebut diseleksi terlebih dahulu, dalam artian tepat sasaran. Sebab apabila seluruhnya gratis dinilainya tidak memungkinkan, senada dengan pandangan Hesty Handayani.
“Suka sih, bagusnya kalau tepat sasaran. Kalau semuanya gratis sepertinya tidak memungkinkan,” ujar Yesi.
Di sisi lain, Muhammad Khairul Rizal, Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Istiqomah Muhammadiyah 4 Samarinda, memandang ini menjadi inisiatif yang luar biasa apabila dapat diberikan akses pendidikan, tanpa biaya bagi para pelajar.
“Menurut saya, ini sangat membantu bagi mereka yang ingin belajar keterampilan praktis, untuk siap masuk ke dunia kerja tanpa terbebani masalah finansial,” bebernya.
Inisiatif seperti ini, lanjutnya, bisa menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk mendukung pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas. Dengan fasilitas dan kurikulum yang baik, ini dapat menciptakan lulusan-lulusan terampil yang siap bersaing di pasar kerja. (DETAKKaltim.Com)
Penulis: Lisa
Editor: Lukman
