Rudy-Seno ungkap strategi turunkan pengangguran terbuka di Kaltim hingga di bawah 2 persen. (foto: Lisa)
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Pada segmen kedua debat publik pertama Pilgub Kaltim 2024 yang difokuskan pada visi dan misi terkait kesejahteraan masyarakat, pasangan Rudy-Seno mendapat pertanyaan tentang strategi menurunkan angka pengangguran terbuka di Kaltim yang saat ini mencapai 5,75 persen.
Seno Aji, calon Wakil Gubernur nomor urut 2, mengatakan bahwa kondisi ini ironis mengingat besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim.
“APBD kita besar, tapi pengangguran juga tinggi. Dengan program Gratispol, kami ingin mendidik generasi muda agar memiliki keterampilan unggul sehingga mampu berperan aktif dan mengurangi angka pengangguran,” ujar Seno.
Ia juga memaparkan strategi jangka pendek melalui Program Jospol, yang berfokus pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Bayangkan jika kita memiliki 300 ribu UMKM, dan setiap UMKM mempekerjakan 1 hingga 3 orang, maka kita bisa menciptakan 300 ribu lapangan kerja. Selain itu, dengan dukungan KUR, UMKM dapat tumbuh pesat dan menyerap lebih banyak tenaga kerja,” jelas Seno.
Baca Juga:
- Debat Pilgub Kaltim, Rudy-Seno Janjikan Layanan Kesehatan Permanen Daerah Terpencil
- Anggaran Pembangunan IKN Terpotong, Muncul Kekhawatiran Legislator Kaltim
- Diduga Bagi-Bagi Duit, Calon Wali Kota Tarakan Terancam Sanksi Administrasi dan Pidana
Seno Aji secara tegas juga menargetkan pengangguran terbuka di Kaltim, nantinya bisa ditekan hingga di bawah 2 persen.
Giliran Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur dari Paslon nomor urut 1 menanggapi pernyataan Seno. Menurut Hadi, terlalu sederhana jika masalah pengangguran hanya dihubungkan dengan Gratispol, dimana persoalan yang ada tidak sesederhana itu.
“Apa yang tadi disampaikan kurang memberikan penjelasan mendalam, soal bagaimana mengurangi pengangguran secara konkret,” kritik Hadi.
Seno Aji merespons kritik Hadi dengan mengulangi poin penting dari program mereka, program Gratispol, sebab pendidikan gratis dikatakannya dapat meningkatkan kualitas SDM. Apabila SDM unggul, maka masyarakat dapat bersaing dan bekerja lebih baik.
Selain itu, program jospol juga akan memberdayakan UMKM, yang masing-masing bisa menciptakan lapangan kerja. Ia menekankan bahwa Kaltim harus berani bermimpi besar dan bersaing di level internasional.
“Kita tidak boleh puas di situ-situ saja. Kita harus mengejar target tinggi, bersaing dengan Jakarta bahkan Singapura. Potensi Kaltim sangat besar, dan kita harus memastikan tenaga kerja lokal mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar.” tutup Seno. (DETAKKaltim.Com)
Penulis: Lisa
Editor: Lukman
