Petani Tenggarong Seberang Sukse Kembangkan Budidaya Jamur Tiram

Edi: Tentu Saja Kita Bangga

0 19

DETAKKaltim.Com, KUTAI KARTANEGARA: Saat ini, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim, tengah memfokuskan diri pada peningkatan kesejahteraan Petani lokal, dengan Budidaya Jamur Tiram.

Kecamatan Tenggarong Seberang yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai Petani, terus menunjukkan potensinya dalam Bidang Pertanian.

Pemerintah Kabupaten Kukar telah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, dengan memberikan dorongan dan fasilitas bagi para Petani. Salah satu inisiatif yang menonjol adalah pengembangan Budidaya Jamur Tiram, yang dipelopori I Made Susana.

Edi Damansyah, Bupati Kukar dalam kunjungannya ke tempat Pembudidayaan Jamur Tiram milik I Made Susana di Desa Kerta Buana, mengatakan kebanggaannya atas keberhasilan para Petani lokal.

“Metode yang dilakukan oleh Pak Made ini, telah banyak membuahkan hasil yang maksimal. Dengan keberhasilannya ini, tentu saja kita bangga Petani Kukar bisa memberikan inspirasi kepada Petani lain untuk berkembang lebih baik lagi,” ungkap Edi dalam kunjungannya, Selasa (18/6/2024).

Kesuksesan I Made Susana dalam Budidaya Jamur Tiram selama 6 tahun, kini menjadi pusat perhatian dan inspirasi bagi Petani lainnya.

Dengan teknik budidaya yang efisien, Made berhasil menghasilkan produksi harian hingga 150 Kilogram Jamur Tiram dengan harga jual Rp30 Ribu per Kilogram. Keberhasilan ini telah mendorong Pemkab Kukar untuk menetapkan Desa Kerta Buana, sebagai Pusat Pelatihan Budidaya Jamur Tiram.

“Untuk para Petani yang ingin belajar Budidaya Jamur seperti ini, silakan datang ke Desa Kerta Buana. Nanti Pemkab Kukar akan memfasilitasinya. Banggalah menjadi Petani,” kata Edi menyerukan agar Petani lain manfaatkan fasilitas yang disediakan pemerintah.

Baca Juga:

Pada kesempantan itu, I Made Susana membeberkan proses Budidaya Jamur Tiram. Menurutnya,  satu siklus budidaya membutuhkan waktu sekitar 120 hari, meliputi pembuatan Baglog selama 7 hari, inkubasi 30 hari, dan masa tumbuh Jamur selama 80 hari. Setiap Baglog dapat dipanen antara 4 hingga 5 kali dalam satu siklus.

“Pengalaman dan pengetahuan yang kami bagikan, diharapkan dapat mendorong kemandirian masyarakat. Saya berharap dengan adanya Kelompok-Kelompok Tani Jamur Tiram di Kukar, khususnya di Kecamatan Tenggarong Seberang, kita dapat memiliki komoditas unggulan dengan kapasitas produksi yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lokal maupun kota-kota sekitar,” ungkap I Made Susana,.

Ia berharap, ke depan pemerintah dapat memotivasi para pemuda untuk terjun dan mengembangkan profesi di Bidang Pertanian. Jika ditekuni dengan baik, Budidaya Jamur Tiram dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan dan berkelanjutan.

Dukungan dari pemerintah, baik berupa fasilitas maupun pelatihan, akan terus diperkuat untuk memastikan Petani di Kukar dapat maju dan berkembang lebih baik lagi.

Kecamatan Tenggarong Seberang diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lain, dalam mengembangkan Sektor Pertanian yang modern dan berkelanjutan.

Pemkab Kukar berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan kemandirian Petani, demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik pada masa yang akan datang. (DETAKKaltim.Com/Adv.Prokom)

Penulis: AG

Editor: Lukman

(Visited 15 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!