Pilgub Kaltim, Di Balik Penggunaan Jargon “Pahamlah Ikam”

Hadi Mulyadi: Simbol Keakraban

0 99

DETAKKaltim.Com, Samarinda: Jargon “Pahamlah Ikam” telah menjadi ciri khas yang sering diucapkan oleh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) nomor urut 1, Isran Noor-Hadi Mulyadi.

Meskipun frasa ini akrab di telinga masyarakat, tak banyak yang memahami makna dan alasan di balik penggunaannya sebagai jargon kampanye mereka.

Menanggapi hal tersebut, Hadi Mulyadi menjelaskan bahwa jargon ini sebenarnya tidak memiliki makna yang kompleks atau pesan politik tertentu. Istilah tersebut, menurut Hadi, berasal dari bahasa Banjar yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda.

“Pahamlah ikam itu sama dengan mengatakan ‘ngerti nggak kamu?’. Ini lebih menunjukkan kedekatan dan rasa persaudaraan,” ujar Hadi usai bincang bersama millennials dan Gen Z di Hotel Mesra, Rabu (25/9/2024).

Baginya, penggunaan jargon ini mencerminkan keinginan mereka untuk menciptakan hubungan yang lebih akrab dengan masyarakat. Hadi mengungkapkan, jargon ini lebih digunakan dalam konteks percakapan sehari-hari.

Ketika seseorang mengatakan “Pahamlah ikam?”, maksudnya bukanlah untuk menegur atau merendahkan lawan bicara, melainkan menandakan bahwa ada rasa keakraban antara kedua pihak yang sedang berinteraksi.

“Kalau kita bilang ‘Pahamlah ikam’, itu artinya ada keakraban di antara yang bicara dan yang mendengarkan. Ini bukan kata-kata yang digunakan untuk menuduh orang lain tidak paham, tapi untuk menunjukkan persahabatan dan kebersamaan,” tutur Hadi.

Baca Juga:

Jargon tersebut, lanjut Hadi, merupakan bagian dari identitas lokal yang kuat dan memiliki daya tarik emosional bagi masyarakat (Kaltim) yang berasal dari berbagai latar belakang budaya.

Sebagai simbol komunikasi, “Pahamlah Ikam” menunjukkan bahwa Isran Noor dan Hadi Mulyadi tidak hanya ingin berperan sebagai pemimpin yang berjarak dengan masyarakat, tetapi ingin membangun hubungan yang lebih dekat dan personal.

Ia berharap bahwa masyarakat dapat merasa terlibat, akrab, dan dilibatkan dalam setiap langkah pembangunan yang mereka rencanakan.

“Ini bukan sekadar slogan kampanye, tetapi sebuah upaya untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat. Dengan bahasa yang sederhana dan akrab, kami ingin menunjukkan bahwa kami memahami masyarakat, dan masyarakatpun memahami kami,” tutup Hadi.

Melalui ungkapan tersebut, pasangan Isran-Hadi berusaha menyampaikan pesan bahwa mereka tidak sekadar berbicara dari atas podium, melainkan hadir untuk mendengarkan, memahami, dan bekerja bersama masyarakat demi masa depan Katim. (DETAKKaltim.Com)

Penulis: Lisa

Editor: Lukman

(Visited 12 times, 12 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!